Autobacs Modifikasi ASL Garaiya RS-01, Jika Automotif Autobacs Membuat Sportscar!
Autobacs(pernah) membuat sportscar? Hei..Autobacs sendiri apa? Bagi yang kurang familiar dengan dunia modifikasi di Jepang, pasti jarang mendengar Autobacs Seven. Jadi begini…Autobacs jika diibaratkan adalah Carrefour-nya aksesori mobil di Jepang, dan memiliki jaringan sampai ke Asia, bahkan pernah menyentuh Amerika (meskipun mengalami kebangkrutan). Nah, RS-01 Garaiya ini adalah salah satu kreasi Autobacs dalam membuat unit sportscar secara utuh
ASL (Autobacs Sportscar Laboratories) pada April 2001, meluncurkan prototip RS-01 Garaiya, yang meskipun menggunakan parts-parts dari katalog Autobacs serta dari mobil-mobil Jepang, ASL merancang Garaiya untuk sejajar & bersaing dengan sportscar Inggris seperti Lotus Elise
Mengapa? Ini karena ASL memiliki markas di Norfolk Inggris, dan pengetesan Garaiya sendiri dilakukan di trek ujicoba Milbrook Proving Ground, Bedfordshire Inggris. Membuat Garaiya sangat kental akan nuansa sportscar Inggris, yang memiliki mesin kompak, berada di tengah dan memiliki handling yang gesit
Garaiya sendiri, berbasis dari salah satu sportscar Jepang yang sangat “Inggris” lainnya. Yep, Tommy Kaira ZZ-II yang desainnya sendiri dibeli oleh Autobacs. Membuat Garaiya memiliki kelas yang unik, karena berada diantara kelincahan & kompaknya Elise, namun memiliki tenaga (hampir) seimbang dengan Noble M12 GTO
Desain Garaiya, bisa dibilang seperti supercar Eropa yang diperkecil. Terlihat dari siluet wajahnya yang terlihat mirip Ferrari 360 Modena, apalagi lampu belakangnya menggunakan lampu keren dari Alfa Romeo 147. Belum ditambah penggunaan jendela pendek & tentunya…pintu model gunting!
Seperti dikatakan tadi, Autobacs banyak menggunakan parts-parts dari mobil Jepang. Selain sasis dari Tommy Kaira ZZ-II, ASL juga mengambil mesin berpotensi tinggi, SR20VE dari Nissan Primera yang bertenaga sekitar 180hp
Hey? Hanya 180hp!? Itu sudah lebih dari cukup kok, karena RS-01 hanya berbobot 900kg! Lagi-lagi gaya desain yang mengacu pada patokan hampir seluruh sportscar Inggris dari Colin Chapman : “Less is more” (Sedikit itu lebih)
Kabin Garaiya, seperti perkiraan, banyak terpasang parts-parts aftermarket dari Autobacs, seperti setir, jok, tuas perseneling, pedal sampai speedometer. Terasa seperti TVR! Meskipun sudah dirancang lega, sayangnya karena menggunakan pintu model gunting, membuat penumpang menjadi sedikit susah masuk ke kabinnya
Sayangnya, Garaiya memiliki banyak masalah. Selain desainnya yang tidak fungsional, mesin SR20VE yang biaya produksinya mahal, perencanaan marketing Autobacs sendiri yang tidak sesuai dengan pangsa pasarnya, Eropa terutama Inggris. Akhirnya, ASL Garaiya RS-01 hanya berakhir di prototip & markas ASL yang berganti nama menjadi divisi balap & high performance Autobacs, ASM
Apakah Garaiya terlupakan begitu saja? Ternyata tidak! Versi modifikasi Garaiya yang dibangun oleh ARTA (Autobacs Racing Team Aguri) yang merupakan tim gabungan Autobacs & mantan pembalap legendaris Jepang, Aguri Suzuki untuk berkompetisi di arena JGTC
Menggunakan desain body yang lebih besar & aerodinamis, Garaiya GT yang berkompetisi di kelas GT300 ini tidak lagi menggunakan mesin dari Primera, melainkan mesin bertenaga dari Nissan Skyline R34 GT-R, RB26DETT bertenaga 542hp yang dikombinasikan dengan penggerak 4WD ATESSA ETS yang juga berasal dari R34 GT-R. Meskipun tidak sesukses NSX GT yang juga dipakai tim ARTA, Garaiya GT sendiri mendapat simpati & dukungan dari fans, sebelum akhirnya digantikan oleh Honda HSV-010 GT
Sumber : Autobacs Japan
0 komentar:
Posting Komentar